Setelah jatuhnya Konstantinopel tahun 1453
ke tangan Turki Usmani, akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan
rempah-rempah yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup. Harga
rempahrempah melambung sangat tinggi di pasar Eropa. Oleh karena itu, mereka
berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur.
Mulailah periode petualangan, penjelajahan, dan penemuan dunia baru. Upaya
tersebut mendapat dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para ilmuwan.
Portugis dan Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran dan
penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru di timur. Portugis juga telah
menjadi pembuka jalan menemukan Kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil
rempah-rempah
1. Masuknya
Portugis ke Indonesia
Proses masuknya bangsa Portugis ke
Indonesia diawali dengan penjelajahan samudra. Tokoh-tokoh penjelajahan samudra bangsa
Portugis sebagai berikut:
1) Bartolomeus
Diaz
Tahun 1487, Bartholomeus Diaz melakukan
pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada
tahun 1488 karena serangan ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di
suatu Ujung Selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung
Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak kembali
ke negerinya.
2) Vasco
da Gama
Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat
dari pelabuhan Lisabon untuk memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman
Bartholomeus Diaz itu, Vasco da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah
dilayari Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung
Harapan. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan
Vasco da Gama melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika
kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia).
Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa
di pantai barat India. Ada pemandangan yang menarik dari kedatangan rombongan
Vasco da Gama ini. Mereka ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut
batu padrao. Batu ini sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah
yang disinggahi kemudian dipasang patok batu padraosebagai tanda bahwa daerah
yang ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di Goa, India Vasco da Gama berhasil
mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan
ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa
di Goa atas nama pemerintahan Portugis.Setelah beberapa tahun tinggal di India,
orang-orang Portugis menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah.
3) Alfonso
de Albuquerque
Bangsa Portugis yang telah mendengar bahwa
Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempah rempah. Oleh karena itu,
dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.
Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka.
Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian
kekuatan Portugis semakin
mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang
Portugis pun segera mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni di
Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku.
2. Masuknya
Spanyol ke Indonesia
Mulai tahun 1451 masehi atas perintah Ratu
Isabella bangsa Spanyol mengadakan penjelajahan samudra. Tokoh-tokoh
penjelajahan samudra bangsa Spanyol sebagai berikut :
1) Christophorus
Columbus (1451-1506)
Sebelum berangkat Columbus menghadap
kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk fasilitas. Ratu Isabella
mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala perlengkapannya. Ratu
Isabella juga menyediakan hadiah apabila misi Columbus dapat berhasil. Atas
dasar keyakinan bahwa bumi itu bulat maka Columbus dengan rombongannya optimis
berhasil menemukan daerah baru di timur. Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus
berangkat dari pelabuhaan Spanyol berlayar menuju arah barat. Pada tanggal 6
September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di Kepulauan Kanari di
sebelah barat Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra dilanjutkan dengan
mengarungi lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra Atlantik. Salah satu
kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa. Namun Columbus terus
memberi semangat bagi anggota rombongannya. Setelah sekitar satu bulan lebih
berlayar, tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di
pantai bagian dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini
sudah sampai di Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati daerah
itu disebut orang-orang Indian. Tempat mendarat Colombus ini kemudian dinamakan
San Salvador. Berikutnya rombongan Columbus kembali berlayar dan mendarat di
Haiti. Merasa ekspedisinya telah berhasil maka rombongan Columbus bertolak
kembali ke Spanyol untuk melapor kepada Ratu Isabella. Tahun 1493 Columbus
sampai kembali di Spanyol. Kedatangan Columbus dan rombongan disambut dengan
suka cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama dan
Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
2) Ferdinand
Magelhaens (1480-1521)
Keberhasilan pelayaran Columbus menemukan
daerah baru telah mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahan
samudra ke timur. Apalagi Columbus belum berhasil menemukan daerah penghasil
rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellan/Magalhaes
atau umum menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal yang
bernama Yan Sebastian del Cano. Berdasarkan catatan-catatan yang telah
dikumpulkan Columbus, Magellan mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus.
Setelah terus berlayar Magellan beserta rombongan mendarat di ujung selatan
benua yang ditemukan Columbus (Amerika). Di tempat ini terdapat selat yang agak
sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan.Melalui selat ini rombongan
Magellan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan memasuki Samudra Pasifik
dengan lautan yang relatif tenang. Setelah sekitar tiga bulan lebih rombongan
Magellan berlayar akhirnya pada Maret 1521 Magellan mendarat di Pulau Guam.
Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April 1521
sampai di Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan Filipina. Magellan
menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan
Magellan dan rombongan ini mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang
Mactan). Terjadilah pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran
dengan penduduk setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan
sendiri terbunuh. Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina.
Mereka di bawah pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan.
3) Juan
Sebastian del Cano (1480-1522)
Rombongan Magellan yang selamat segera
meninggalkan Filipina. Mereka di bawah pimpinan Sebastian del Cano terus
berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di Kepulauan
Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang
kapal-kapal rombongan del Cano ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus
bertolak kembali ke Spanyol. Dikisahkan bahwa atas petunjuk pemandu orang
Indonesia kapal-kapal rombongan del Cano ini berlayar menuju ke arah barat,
sehingga melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan diteruskan menuju
Spanyol. Dengan penjelajahan dan pelayaran yang dipimpin oleh Magellan itu maka
sering disebut-sebut bahwa tokoh yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali adalah
Magellan.
3. Masuknya
Belanda ke Indonesia
Pada tahun 1580 Spanyol melarang
orang-orang Belanda membeli rempah-rempah di pelabuhan Lisabon. Karena
dirugikan oleh Spanyol, maka orang-orang Belanda melakukan penjelajahan untuk
mencari jalan kepusat penghasil rempah-rempah. Tokoh-tokoh penjelajahan samudra
bangsa Belanda antara lain :
1) Barents
(1594 masehi)
Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk
mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui daerah kutub utara. Karena
keyakinannya bahwa bumi bulat maka sekalipun dari utara atau barat akan sampai
pula di timur. Ternyata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal
melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub
utara sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya
Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.
2) Cornelis
de Houtman (1595 masehi)
Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain
yakni Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut
ini bersama armadanya dengan kekuatan empat kapal dan 249 awak kapal beserta 64
pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari tanah
Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Cornelis de Houtman
mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui orang-orang Portugis. Tahun 1596
Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia
dan rombongan mendarat di Banten. Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka
kehadiran Cornelis de Houtman diterima baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan
Banten bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud
Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu strategis dan adanya
hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk
memonopoli perdagangan di Banten. Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku
kasar, orangorang Belanda memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima
oleh rakyat dan penguasa Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian
mengusir orang-orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya segera
meninggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.
3) van Heemskerck dan Jacob van Neck
Ekspedisi penjelajahan berikutnya segera
dipersiapkan untuk kembali menuju Kepulauan Nusantara. Rombongan kali ini
dipimpin antara lain oleh van Heemskerck. Tahun 1598 van Heemskerck dengan
armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck dan
anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun kembali
menerima kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai melakukan aktivitas
perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan singgah di Tuban.
Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di bawah pimpinan
Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun
1599. Kedatangan orang-orang Belanda ini
juga diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku sedang
konflik dengan orang-orang Portugis. Pelayaran dan perdagangan orang-orang
Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang berlipat. Dengan demikian
semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.
No comments:
Post a Comment