Monday, November 2, 2015

Kalimat Efektif

Pemakaian Huruf Kapital atau Huruf Besar
1.     Huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
- Dia mengantuk. Kita harus bekerja keras.
- Apa maksudnya? Pekerjaan itu belum selesai.
2.      Huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
- Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
- Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”
- “Kemarin Engkau terlambat,” katanya.
- “Besok pagi,” kata ibu,”dia akan berangkat.”
3.       Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
- Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen
- Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
- Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4.      Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
- Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim.
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
- Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
- Tahun ini ia pergi naik haji.
5.      Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
- Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo, Laksamana Muda Udara - Husein Sastranegara, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur Irian Jaya.
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
- Siapakah gubernur yang baru saja dilantik itu?
- Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6.      Huruf pertama unsur nama orang.
Misalnya:
- Ampere, Amir Hamzah, Dewi Sartika, Halim Perdanakusumah, Wage Rodolf Supratman
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang yang digunakan sebagai nama jenis, atau satuan ukuran.
Misalnya:
- mesin diesel, 10 volt, 5 ampere
7.      Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
- bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
- mengindonesiakan kata asing, keinggris-inggrisan
8.      Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
- tahun Hijriyah, tarikh Masehi, bulan Agustus, bulan Maulid, hari Jumat, hari Galungan, hari Lebaran, hari Natal, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
- Soekarna dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9.      Huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
- Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Cirebon, Danau Toba, Dataran Tinggi Dieng, Gunung Semeru, Jalan Diponegoro, Jazirah Arab, Kali Brantas, Lembah Baliem, Ngarai Sianok, Pegunungan Jayawijaya, Selat Lombok, Tanjung Harapan, Teluk Benggala, Terusan Suez
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
- berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi selat, pergi ke arah tenggara
10.   Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
- Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak; Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
- menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah dan rakyat, menurut undang-undang yang berlaku
11.    Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan dan dokumen resmi.
Misalnya:
- Peserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian.
12.   Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
- Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
- Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
13.   Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
- Dr. doktor Prof. profesor
- M.A. master of art Tn. tuan
- S.E. sarjana ekonomi Ny. nyonya
- S.H. sarjana hukum Sdr. saudara
- S.S. sarjana sastra
14.   Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
- “Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto. Besok Paman akan datang
- Adik bertanya, “Itu apa, Bu?” Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
- Surat Saudara sudah saya terima. Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
- “Silakan duduk, Dik!” kata Ucok.
         Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
- Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
15.   Huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
- Sudahkah Anda Tahu?
- Surat Anda telah kami terima

 Pemakaian Tanda Baca

1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
- Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
- Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
- Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
- Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.
- Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
- Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8. 

2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma :
- Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
- Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :
- Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
- Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju. 
- “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.

3. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru :
-Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
- Jangan letakan benda itu di depan saya !

4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma :
- Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
- Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh :
- Hari makin sore; kami belum selesai juga. 
- Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola. 

5. Tanda Titik Dua (:)
Fungsi dan pemakaian tanda titik dua :
-Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
-Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
-Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Contoh :
- Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi. 
- Project By: Alland Project
- Penulis: Indra Lesmana
- Editor: Wicak 
- Pak guru : “Jangan datang terlambat.”    
  Budi: “Siap, Pak.” 


6. Tanda Hubung (-)
Fungsi dan pemakaian tanda hubung :
- Menyambung unsur-unsur kata ulang
- Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-
Contoh :
- Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi. 
- di- packing 

7. Tanda Elipsis (…)
Fungsi dan pemakaian tanda elipsis :
- Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
- Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
Contoh :
- “PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam. 

8. Tanda Tanya (?)
Fungsi dan pemakaian tanda tanya :
- Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
- Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
- Siapa Presiden Indonesia saat ini? 

9. Tanda Kurung ( )
Fungsi dan pemakaian tanda kurung :
- Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
- Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
- Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
Contoh :
- Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan). 

10. Tanda Kurung Siku ( [..] )
Fungsi dan pemakaian tanda kurung siku :
- Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
- Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh :
- Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini. 

11. Tanda Petik (“…”)
Fungsi dan pemakaian tanda petik :
- Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
- Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
- Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
- Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.” 

12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)
Fungsi dan pemakaian tanda petik tunggal :
- Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
- Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh :
- “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.  
13. Tanda Garis Miring (/)
Fungsi dan pemakaian tanda garis miring :
- Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
- Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :
- Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s. 

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)
Fungsi dan pemakaian tanda penyingkat :
- Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh :
-Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45. 

No comments:

Post a Comment